Senin, 14 September 2020

PENIPU YANG KEEMPAT

 Cerpen oleh : Ahmad Tohari


Dia adalah penipu ketiga yang datang kepadaku hari ini. Dengan menampilkan kesan orang lapar dan lelah dia, seorang lelaki yang baru ku kenal, minta uang padaku. katanya, ia harus segera pulang ke Cikokol karena anaknya sedang sakit disana. Tetapi katanya, ia tak bisa berangkat kecuali aku mau bermurah hati memberinya ongkos perjalanan.

Tak pedulia adakah desa bernama Cikokol, tak peduli apakah benar anak lelaki itu sedang sakit disana, bahkan tak peduli apakah aku akan menjadi orang berhati murah, permintaan ongkos .jalan itu kukabulkan. seribu rupiah segera berpindah dari tanganku ke tangan laki-laki itu.

Sebagai imbalan aku menerima sekian banyak pujian dan doa-doa keberkahan. Setelah membungkuk dalam-dalam laki-laki itu keluar halaman dan pergi ke arah terminal. tadi pagi seorang perempuan mengetuk pintu rumahku. ia memperlihatkan kesan seorang perempuan saleh dan datang padaku minta sumbangan. Katanya, ia diutus oleh sebuah yayasan pemeliharaan anak-anak yatim piatu dibanyuwangi. Ia tunjukkan surat-surat berstempel sebagai bukti jatidirinya. Dan akhirnya ia berkata bahwa yayasan yang mengutusnya sangat memerlukan bantuan dana. Tanpa bantuan semacam itu katanya, anak-anak yatim piatu disana akan bertambah sengsara.

Tak peduli benar-tidaknya cerita perempuan itu, tak peduli palsu-tidaknya surat-surat yang dibawahnya, permintaanya akan dana kupenuhi. Seribu rupiah kuserahkan kepadanya dan aku pun mendapat penghargaan berupa kata-kata pujian dan doa.

Kulihat mata perempuan itu berseri-seri.Mungkin ia merasa senang karena disangkanya aku tak tahu betapa mudah membuat stempel palsu dan betapa jauh kota banyuwangi dari rumahku. atau ia mengira aku seorang yang menjalankan perintah agama dengan baik karena tidak buruk sangka kepada orang yang baru kukenal.

Tak lama sesudah perempuan itu pergi. datanglah tamu lain. Kali ini seorang lelaki yang memberi kesan amat lugu. Dia membawa bungkusan agak panjang berisi lap bulu ayam serta empat pisau dapur. kata lelaki itu, barang-barang yang dibawanya adalah buatan anak-anak penyandang cacat dikota solo. Dia menawarkan barang-barang itu kepadaku dengan harga,kukira,tiga kali lipat harga yang sewajarnya.

Yah,Pak.Apalah arti harga yang saya tawarkan bila mengingat nasib anak-anak cacat itu.
sampean betul. kalau dihitung harga keseluruhan barang yang sampean bawa hanya dua belas ribu. Uang sebanyak itu bukan hanya sedikit bagiku dan bagi para anak cacat itu. melainkan juga akan menyulitkan sampean Tidak mudah bagi sampean menjaga uang itu tetap utuh sampai kesolo yang jaraknya 300 kilometer dari sini

Memang tidak akan utuh sampai ke Solo, sebab saya berhak menggunakannya sebanyak 25 persen untuk transpor dan uang makan.
Demikian pun sampean masih sulit. Biaya pulang pergi dari sini Solo dengan kendaraan apa saja minimal akan menghabiskan uang sembilan ribu rupiah. Bila sampean harus makan tiga kali saja, sampean harus mengeluarkan lagi uang minimal seribu lima ratus. Sungguh, sampean tetap dalam kesulitan karena sampean tak mungkin bemberikan uang hanya seribu lima ratus ke pada anak-anak cacat itu.

Kulihat laki-laki itu jadi bingung.Tangannya bergerak tak menentu. Mungkin dia ingin berkata sesuatu, Tetapi lama kutunggu tak sepatah kata pun terucap.

Apabila sampean bingung, Aku akan membantu mengatasinya.Aku akan bayar dua belas ribu untuk semua barang yang sampean bawa ini. Kemudian pergilah ke pasar dan sampean bisa mendapat barang-barang sejenis dan sejumlah ini hanya dengan empat ribu rupiah. Sampean masih punya untung delapan ribu rupiah dan modal sampean tak sedikit pun berkurang. Gampang sekali, bukan.?

Laki-laki itu membeku dan kelihatan tersiksa. Padahal sungguh aku tak bermaksud menyakitinya.

Sampean bisa terus berjualan pisau dapur dan lap bulu ayam atas nama anak-anak cacat di Solo itu selama bisa sampean suka. Apaibila dalam perantauan ini sampean bisa melakukan sepuluh kali saja transaksi seperti ini, maka keuntungan sampean mencapai delapan puluh ribu. Dengan membawa uang sebanyak itu sampean bisa pulang kesolo untuk menggembirakan anak-anak cacat itu.

Tak peduli akan tamuku yang makin bingung itu, kukeluarkan uang dua belas ribu rupiah, mula-mula tamuku kelihatan ragu, namun kemudian diterima nya juga uang itu. Empat pisau dapur dan dua lap bulu ayam jadi miliku.

Selesai memasukkan uangnya ke dalam saku, tamuku pamit. Kukira dia sangat canggung dan serba salah tingkah . Kata-katanya pun terbata. Namun aku melepaskannya dengan kelayakan karena aku tak punya beban pikiran. Sebaliknya aku percaya, laki-laki itu masih bingung memikirkan sikapku padanya.

Mungkin laki-laki itu menertawakan diriku karena aku mengajarinya cara menipu yang sudah lama menjadi modal operasinya. Tanpa kuajari pun dia akan melakukan apa yang kukatakan padanya.

Tetapi mungkin juga dia percaya bahwa sikapku tulus karena pada galibnya dua belas ribu rupiah tidak akan mudah keluar dari orang yang tak memiliki penghayatan tinggi terhadap maksud baik orang lain.

Kemungkinan ketiga, Laki-laki itu menganggap aku demikian naif karena aku tidak memperlihatkan sikap curiga kepadanya. Oh, andaikan laki-laki itu tahu bahwa tak satupun perkiraannya benar-benar tepat.

Dan mengapa orang tidak suka mencoba menikmati keindahan seni penipuan. Perempuan yang mengaku utusan yayasan yatim piatu di banyuwangi itu. Kalau bukan orang yang benar-benar berbakat dia takkan berhasil Acting sebagai tokoh yang dilakonkannya. Kalau bukan benar orang yang benar-benar teguh, dia tidak akan berani untung-untungan minta dana kepadaku. Sebab dengan membuka kedoknya. Jadi perempuan itu telah menyajikan bakat, keteguhan dan keberanian menghadapi kemungkinan dipermalukan. Ketiganya diartikulasikan dengan baik sehingga menjadi sajian artistik yang bisa kunikmati.

 

Hari ini ketika waktu lohor belum lagi tiba, aku sudah berhadapan dengan tiga penipu. Mereka aktor-aktor yang baik dan aku menyukai mereka. Ingin rasanya kau lebih lama berhadapan-hadapan dengan mereka.

Sayang, perempuan yang mengaku dari Banyuwangi itu kira-kira sudah empat jam berlalu. Lelaki yang mengaku menjualkan barang buatan penyandang cacat dari solo juga berangkat tak lama kemudian. Tetapi lelaki dari cikokol itu? Dia belum lama berlalu dan aku yakin dapat menemukannya kembali di kota kecamatan ini.

Aku mengganti kaus oblong yng kupakai dengan baju lengan panjang, kain sarung dengan pantalon. Topi pun kusambar dari cantelannya. Kemudian aku bersicepat, bukan ke arah terminal melainkan ke arah pasar.

Lelaki itu dari Cikokol itu saya jamin disekitar pasar, bukan diterminal. Lihatlah dia sedang bercakap-cakap dengan seorang. Melihat gerak gerik dan gayannya berbicara, kuyakini ia sedang mengulangi tipuannya. Tetapi kulihat calon korbannya menghindar.

Seperti ular kehilangan mangsa yang sudah dililitnya laki-laki dari Cikokol itu termangu sendiri. Namun matanya yang licik dan awas mengalihkan pandangan kepadaku. Oh, ternyata orang memang mudah tertipu.

Lihatlah, lelaki Cikokol itu pangling hanya karena aku berganti pakaian. Dia mendekatiku dan aku siap menikmati tipuannya yang kedua. Dari jarak beberapa langkah kulihat dia menunduk dan mimik wajahnya mendadak berubah. Bukan main, dia kelihatan seperti orang amat bingung.

Pak,maaf saya mengganggu.Saya baru kena musibah; uang saya dicopet orang.Padahal saya harus membeli obat untuk istri saya yang baru melahirkan.

Mendadak lelaki Cikokol itu menghentikan kata-katanya. Kedua matanya terbuka lebar dan wajahnya tegang. Dan kegugupannya gagal disembunyikan ketika lelaki Cikokol itu mengenali kembali diriku. Tetapi dia seniman pantomim yang baik. Kunikmati dengan seksama ketegangan di wajahnya yang perlahan-lahan mencair. Kini kesan malu terlihat disana. Hanya sepintas, sebab lelaki cikokol itu akhirnya malah tersenyum. Aku pun membalasnya dengan Senyum.

Eh, Bapak, saya kira siapa,katanya sambil menyengir. Aku pun ikut nyengir. Dia tersipu-sipu dan kelihatan salah tingkah, padahal aku tetap ramah padanya.

Maaf Pak, saya telah menipu bapak dan mencoba akan mengulanginya,Katanya agak Gemetar.

Tenang. Tenanglah orang Cikokol; sejak semula aku sadar dan mengerti sampean menipuku.

Bapak minta uang Bapak kembali?

Hus! Yang kuminta adalah kelanjutan cerita tentang uang yang dicopet orang dan tentang istri sampean yang baru melahirkan.

Ya, hanya orang tolol akan percaya cerita seperti itu. Tetapi aku ingin mendengarnya dan aku tidak main-main.

Ah, bapak. Daripada mendengarkan Cerita yang bukan-bukan,Lebih baik bapak kuberitahu alasan mengapa aku terpaksa jadi penipu.

usul sampean baik juga. Tetapi bolehkan saya minta jaminan bahwa Cerita sampean nanti bukan omong kosong?

Demi Tuhan, saya akan bercerita sebenar-benarnya.

Diawali dengan sumpah,wong Cikokol itu memulai cerita yang sangat terasa sebagai pembelaan dirinya. Dan sumpah itu membuat apa yang dikatakannya menjadi sebuah tipuan yang bermutu tinggi.

Agar aku bisa lebih lama menikmati sajian istimewa itu aku harus bisa mengendalikan perasaan sebaik mungkin. Dan aku berhasil. Sampai lelaki Cikokol itu selesai mengemukakan segala dalih mengapa dia terpaksa jadi penipu. Aku tetap bersikap sungguh-sungguh mendengarkannya, bahkan menikmatinya. Lelaki cikokol itu pun kelihatan demikian yakin bahwa dirinya berhasil menipuku buat kali yang kedua. Dengan demikian dia boleh merasa menjadi penipu yang paling unggul.

Namun apa jadinya bila orang Cikokol itu tahu bahwa ada penipu lain yang jauh lebih pandai, yakni dia yang hari ini memberi uang empat belas ribu kepada tiga penipu teri. Dengan empat belas ribu itu dia berharap tuhan bisa tertipu lalu memberkahi uangnnya, tak peduli dengan cara apa uang itu didapat. Dan aku yakin, hanya seorang penipu sejati bisa sangat menyadari akan kepenipuannya.

Sumber Kompas,Minggu, 27-01-1991.


Jumat, 11 September 2020

Berani Mengambil Risiko

OLEH : REBIMATYA S. | 9C

Rusman adalah seorang bocah desa yang mencoba merantau ke Surabaya.Ia memberanikan diri ke Surabaya dengan tujuan bekerja.Lalu tempat ia bekerja mengalami kebangkrutan.Hingga akhirnya Rusman memberanikan berjualan koran hingga menjadi penjual krupuk untuk makan sehari hari.

Dari hasil berjualan koran dan kerupuk ia menabung untuk membeli sebuah gerobak PKL untuk berjualan makanan.Hidupnya saat itu sedang susah ia tidur didalam gerobaknya dan sering diusir satpol pp.Tapi ia tidak menyerah ia akhirnya membeli gerobak lagi dengan tujuan membuka cabang.Setelah cabangnya sudah banyak Ia mulai bisa membeli toko untuk daganganya.Hingga perlahan daganganya mulai bangkrut.Hingga ia bertemu sales produk kosmetik dan Rusman disarankan untuk membuka usaha kosmetik di tokonya.Dengan ilmu berdangnya saat masih di jalanan ia mampu menyaingi toko kosmetik lainya dan tokonya mampu menarik banyak pelanggan hingga ia menabung untuk mencukupi kebutuhanya dan membeli rumah yang ia impikan.

Siapa yang menyangka  jika orang desa yang tidak tamat SMP bisa menjadi sukses seperti itu,mungkin itu belum sesukses seperti yang lainya tapi setidaknya itu bisa mencukupi dan melebihi kebutuhanya.Maka dari itu kita harus berusaha dan berani mengambil kesempaatan didepan mata kita meskipun ada resikonya

BERTEMU DENGAN TEMAN LAMA

 ANDRE MANUEL TANOTO/9C/6224

Andre Manuel Tanoto atau yang biasa dipangil Andre dulu mempunyai teman bernama kenan. Andre dan kenan sangat dekat sekali dahulu. Tetapi kenapa dahulu, tentunya ada maksudnya kenapa Andre dan kenan tidak dekat seperti dulu.

Pada saat kelas 4 Kenan bilang kepada Andre bahwa dia akan pindah bersama ibunya ke daerah di kabupaten mojokerto, Andre saat itu sangat sedih mendengar kepindahan temannya. Akhirnya minggu depanya kenan tidak datang ke greja karena sudah pindah.

Andre saat itu setiap hari berdoa untuk bertemu kembali, pada suatu saat Andre kelas 5 tiba tiba dia diberitahu bahwa kenan berada ada di blakang. Tapi Andre tidak bisa menghampiri kenan karena pada saat itu Andre sedang ibadah dan kenan saat itu kenan hanya punya waktu sangat sedikit dan tidak memungkinkan Andre dan kenan bertemu. Tapi saat itu Andre sangat senang bertemu dengan kenan.


Berusaha Meskipun Mustahil

 Andreas Edward P.J/9C/6225

            Andreas Edward, meskipun “Dibilang” pintar dalam Matematika tetapi sebenarnya,Dulu dia tidak suka dengan pelajaran Matematika, tetapi karena waktu kelas 1 sering terkena remidi pada akhirnya dia diberi bimbingan belajar diluar jam sekolah atau yang biasa disebut dengan les.

Dengan les matematika tersebut sebenarnya saya kurang suka saya pun bandel kalau disuruh les selalu Rewel.tetapi,karena paksaan Orang Tua Kepada Saya dan dengan bujukan orang tua jika mendapat nilai baik dalam matematika diberi “sesuatu” yang saya suka.lama kelamaan saya pun semakin senang dengan Matematika, sehingga  setiap kali pada saat ulangan saya selalu mendapat nilai baik.

Tetapi, Pada Akhirnya saya pada saat kelas 4 pun mulai malas belajar lagi, tetapi karena dukungan dan paksaan   orang tua saya disuruh untuk mengikuti olimpiade matematika pada saat kelas 5, yang sehingga menyebabkan saya untuk belajar matematika lebih giat daripada sebelumnya di kelas 4.

Akhirnya Saya Pun Kelas 5 saya mengikuti yang Namanya pembinaan Olimpiade Bersama teman-temanku. Sebenarnya saya cukup kesulitan waktu pembinaan Olimpiade tetapi karena sering tanya pada guru saya dan teman teman saya, saya semakin mengerti.Sehingga Pada saat pemilihan perwakilan saya dipilih dengan teman saya yang satu.

Akhirnya hari Perlombaan Tiba.Saya dengan teman saya yang sudah Belajar setiap sepulang sekolah mengerjakan soal, untungnya soal yang diberi tidak terlalu sulit dan pilihan ganda, jadi jika tidak bisa, bisa dengan cara lain yaitu “capcipcup”.Pada Akhirnya  setelah diberi tahu pemenangnya saya melihat bahwa nilai saya dengan 2 orang lain sama, sehingga kita harus mengerjakan tugas lagi yang merupakan uraian dari soal pilihan ganda sebelumnya, Sehingga pada akhirnya saya diberitahu bahwa saya yang mendaoatkan juara 3 dengan 4 soal benar.

Menjadi bodoh Karena Malas

Vincent santoso 9C/6327 


Budi adalah murid dari sekolah mawar.dia adalah murid yang pandai.dari kelas 1-4 nilai nya selalu bagus bagus.saat kelas 5 nilai nya mulai turun karena dia terlalu sering bermain hp sampai tidak pernah belajar.

Walaupun dia tau nilainya menurun tetapi dia tetep bermain hp terus sampai tidak pernah belajar.pada saat PTS dan PAS pun dia tidak mau belajar.walaupun dia hanya terkena her 2.tetapi sisanya hanya lolos dengan nilai 75-85 saja.saat penerimaan raport pun orang tuanya melihat nilainya yang turun dratis itu.dia pun dimarahi oleh kedua orangtuanya.

Saat kelas 6 dia pun mulai mengurangi bermain hp.dia mulai mau belajar walaupun hanya saat akan ulangan saja.sedikit demi sedikit nilai nilai nya mulai kembali bagus.pada PTS semester 1 dia tidak terkena her sama sekali.dan nilainya pun paling kecil 80.tetapi karena dia meresa terlalu puas pada PAS dia kembali malas malasan dan tidak belajar dengan sungguh sungguh.yang mengakibatkan nilainya turun kembali.mamanya pun memarahinya dan menyuruhnya untuk tidak bermalas malasan dan belajar serius padansaat UN si semester 2 nanti.

Seminggu sebelum UN dia sudah belajar karena tidak mau mengecewakan mamanya.hari demi hari dia terus belajar.sampai akhirnya UN dimulai.dia bersungguh sungguh dalam mengerjakan soalnya.UN pun berakhir.hari penerimaan nilai pun datang.dia sangat deg deg an dengan nilainya.saat di buka ternyata dia mendapat nilai yang memuaskan.ibunya pun senang dan bahagia melihat nilai anaknya itu.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah janganlah menjadi pemalas hanya karena hp.jadilah orang yang rajin belajar agar nilai mu bagus dan orang tua pun bahagia.main hp itu boleh tapi jangan terlalu banyak karena dapet memberi dampak buruk jika terlalu banyak menggunakan hp.

menjadi malas belajar karena hp

 Wilsen Adriano Suteja 9C/6330

          Ada anak yang bernama Toni yang akrab dipanggil Ton. Ia adalah murid SMP Cempaka. Dia adalah murid yang pandai dan rajin belajar, nilainya pun bagus bagus. Dia juga sudah bisa menimbang antara waktu belajar dan waktu bermain hp. Suatu ketika Ia teringat sesuatu kisah tentang dirinya yang dulu malas belajar karena hp. 

          Dari kelas 1 sampai kelas 5 sd nilainya bagus-bagus. Pada kenaikan kelas ke kelas 6 Toni mendapatkan sebuah hp, dari situlah toni menjadi malas belajar, pada kelas 6 nilai Toni mulai turun lalu pada kelas 6 semester 2  nilai Toni turun drastis. Walaupun sudah dimarahi oleh mamanya, dia tetap malas belajar. 

          Penyebab Toni nilainya menurun adalah dia sering bermain hp sampai lupa waktu belajar, pada kelas 6 semester 2 diadakan UN, dan hasilnya kurang memuaskan hanya nilai matematika yang bagus dan yang lain kurang memuaskan. Di situ Toni sangat menyesal karena pada sebelum UN dia tidak mempersiapkan secara matang, dia malah sering bermain hp fan tidak belajar untuk UN, dia belajar hanya 2 hari sebelum UN.

          Lalu akhirnya pada SMP kelas 1, dia mulai belajar sungguh sungguh. Setiap kali ada ulangan dia selalu belajar pada hari-hari sebelumnya. Dan pada waktu ulangan dia sudah siap. Suatu hari diadakannya ulangan, karena sebelumnya Toni sudah mempersiapkan diri untuk ulangan ini, dia mengerjakan dengan sungguh sungguh supanya mendapat hasil yang memuaskan. Dan ppada saat diumumkan hasil ulangan. Toni mendapatkan nilai yang bagus. Toni sangat bangga karena mendapat nilai yang bagus pada ulangan pertamanya. 

          Pada Akhir semester 1 tibalah penerimaan raport, yang mengambil raport yaitu mamanya Toni. Saat mamanya Toni keluar dengan membawa raport. Toni langsung betanya tentang raportnya. Dan akhirnya Toni merasa bangga karena raportnya sangat bagus, cara belajar nya itu digunakan Toni sampai sekarang. 

          Pelajaran yang bisa dipetik dari cerita ini adalah jangan jadi orang yang malas belajar karena sering bermain hp, jadilah orang yang rajin belajar agar cita cita nya tercapai. Jangan terhalang cuma karena hp, main hp boleh tetapi harus mengetahui mana waktu belajar dan mana waktu main hp


Dari Tak Bisa Menjadi Bisa

 Oleh: Alvy Tioo 9c/6222

Ada seorang anak yang bernama Rainhard. Sekarang ia sedang menempuh pendidikan SMP. Ia terlahir dari keluarga yang berkecukupan. Kedua orangtuanya merupakan pengusaha sukses di kota tempat ia tinggal sekarang.

Rainhard merupakan anak yang sangat susah untuk menghafal, ia selalu mendapat nilai jelek,yang membuat ia tidak bersemangat untuk belajar. Teman-temannya sering mengejek dia sebagai anak terbodoh di kelasnya. Ia seing mendapat nilai dibawah nilai minimum kelulusan. Bahkan orangtuanya sering membanding-bandingkan ia dengan temannya yang lebih pintar. Karena itu Rainhard menjadi orang yang rendah diri,tidak punya masa depan dan merasa paling bodoh di muka bumi.

Namun,karena ia merasa rendah diri dan paling bodoh,ia mempunyai semangat yang besar untuk berubah. Ia ingin merubah pandangan orang yang berkata bahwa ia bodoh,tidak punya masa depan. Didukung pula oleh semangat guru dan kedua orangtuanya,ia semakin dan semakin ssemangat untuk belajar. Akhirnya pada saat ulangan,ia mendapat nilai lebih dari nilai minimum kelulusan,dan akhirnya ia bisa naik kelas.

Oleh karna itu, kita harus menyemangati diri kita agar semakin lebih baik dan mengubah pandangan orang tentang keburukan kita.

Bangkit dari Kasus Bullying

 Oleh : Lola Aqiila Pieter / 9C / 6289

Kalian sedang mengalami bullying? Tenang Tuhan punya rencana di balik ini semua. Seperti kisah ku, nama ku Lola Aqiila Pieter, aku mengalami kasus bulliying di kelas 3 sd. Aku adalah orang yang tidak percaya diri. Aku tidak mudah bergaul, jadi aku tidak banyak memiliki teman. Aku juga bukan anak yang sangat pintar, aku biasa saja. 

Sampai pada suatu hari, aku tidak tau mengapa semua nya berubah. Aku dijauhi semua teman ku, sehingga aku tidak memiliki teman sama sekali. Aku selalu di kucilkan jika ada pemilihan kelompok. Sampai kadang aku di olok olok orang kampong, karna tingal ku di desa. Ya, hampir setiap hari kerjaan ku hanya menangis di sekolah. Sampai suatu hari, aku mogok sekolah. Aku tidak ingin beragkat sekolah. Orang tua ku bingung dengan keadaan ku. Aku tidak mau angkat bicara soal keadaan ku. Orang tua ku tetap membujukku untuk sekolah dan bercerita apa yang terjadi. Ahirnya aku berangkat sekolah, seperti biasa aku tidak punya teman di sekolah, lalu aku berpikir apa salah nya aku cerita ke mama.

Aku menceritakan semua yang terjadi kepada orang tua ku. Orang tua ku tak tinggal diam. Dia memberi tauku jika ada yang menggangguku aku harus memberitaunya. Tidak sampai di situ, orang tua ku melaporkan kejadian ini ke guru bk di sekolahku. Keadaan ini tidak berahir begitu saja. Setelah kejadian itu aku semakin di olok olok yang katanya aku wadulan lah apa lah. Keadaan ini membuat mental ku sangat down di usia ku yang baru 9 tahun. Aku mencoba tidak peduli dan ku ceritakan semua padaa orang tua ku. Orang tua ku setiap hari mensuport aku dan berkata “jika memang tidak ada yang mau main sama kamu gapapa, tunjukin kalo kamu beda level sama mereka”.

Dari situ aku mengecap jika orang orang itu hanya sirik sama aku. Aku harus buat mereka panas. Hingga pada suatu hari, ada lomba story telling bahasa Indonesia, aku merasa tertantang dengan lomba seperti itu. Aku daftarkan saja diriku. 2 minggu sebelum seleksi aku drop masuk rumah sakit karena terkena tipes. Aku pasrah saja mungkin bukan jodohku. Tetapi orang tua ku mendukung ku selalu. Dari sini aku sadar bahwa hanya mama dan papa yang selalu ada di mental ku down. Aku sembuh dengan cepat. Sehingga aku bisa masuk sekolah sebelum seleksi. Aku mengikuti seleksi dengan baik, sehingga aku lulus seleksi. Semenja itu aku dilatih mama acting, bercerita, dan lain lain. Kebetulan ibuku ahli di bidang itu. Rasa percaya diriku tumbuh dan aku yakin aku pasti menang

Pada hari h, aku tampil maksimal hingga mendapatkan standing ovation dari juri. Aku adalah peserta paling muda, lawanku rata rata sudah kelas 6 semua, sdangkan aku kelas 3. Pengumuman pun tiba, ternyata aku mendapatkan juara 3 se kota mojokerto. Dari situ aku bangkit hingga aku memiliki banyak teman. Prestasi ku ga berenti di sini, hamper semua lomba ku trabas seperti dokter kecil, dll.

Aku sangat berterima kasih pada orang tua ku. Aku tidak tau apa yang terjadi jika tidak ada orang tua ku. Dan sampai saat ini aku menceritakan semua masalah ku ke orang tua ku tanpa terkecuali


Pantang Menyerah

Chelsea C.W 9C 6242


Lee hangyul, atau yg biasa dikenal dgn hangyul lahir pada 7 desember 1999 di Namdong-gu, Incheon, Korea Selatan. Tinggi badannya 177 cm dan berat badannya 69.


Ia dibuang oleh kedua orang tua kandungnya di panti asuhan. Ia berada di sana selama 7 tahun, lalu ia diadopsi oleh kedua orang tua angkatnya yg merupakan pekerja sosial disana dan memiliki 2 kakak laki-laki yg lebih tua 15 dan 16 tahun darinya. Dan ayah angkatnya berusia lebih dari 60 tahun.


“Aku enggak tahu apa itu ibu dan ayah hingga aku kelas 1. Aku ditelantarkan saat masih bayi dan tinggal di panti asuhan hingga aku berusia 7 tahun.” kata hangyul. Dia kerap kali berpikir mengapa orang tua kandungnya melantarkannya, tapi ia selalu berpikir positif bahwa orang tuanya pasti punya alasan atau mengalami kesulitan yang membuat dia harus ditelantarkan. 


Ia sangat bersyukur bisa diadopsi oleh kedua orang tua angkatnya dan merasakan kehangatan cinta orang tua. Ia ingin membalas budi ke mereka namun ia tidak memiliki kemampuan di bidang akademis, yg akhirnya menjadikan alasan mengapa ia ingin menjadi idol. Ia menjadi trainee selama 4 tahun lebih di MBK Entertaiment. 


Ia debut pertamanya di IM dengan lagu Sad Story pada tgl 1 September 2017 yg merupakan boy group baru dari sub agenai MBK Entertaiment, namun sebelum itu ia kerap kali menjadi back dancer artis" MBK Ent yg lalu menginspirasi dia untuk bisa menjadi idol. Setelah beberapa minggu, semua anggota IM termasuk hangyul dikonfirmasi mengikuti program survival show The Unit yg tayang mulai 28 Oktober 2018. The unit terdiri dari 126 trainee yg terdiri dari 63 trainee laki" dan 63 trainee perempuan yg nantinya akan memperebutkan 9 posisi teratas untuk debut. Sayangnya hangyul harus melepaskan mimpinya untuk debut dan tereliminasi saat final dengan mendapat ranking ke 13.


Lalu ia mengikuti survival show lagi, yaitu produce x 101 yg terdiri dari 101 trainee yg memperebutkan 11 posisi teratas untuk debut menjadi idol yg akan dipromosikan secara global. Acara ini mulai tayang pada 3 Mei 2019 sampai dengan 19 Juli 2019. Hangyul berjuan sangat keras untuk mendapatkan posisi debut, pada minggu pertama ia mendapatkan ranking ke 41 di eps 1, ranking 28 di eps kedua dan ketiga, ranking 21 di eps kelima, rangking 17 di eps keenam, rangking 15 di eps 8, ranking 16 di eps kesebelas dan menjadi ranking ke 7 di final dgn total 794,441 vote. Ia sangat kaget pada saat pengumuman line up karena hangyul mengira tidak akan masuk line up debut, dan ibunya menangis saat itu.


Pada 27 Agustus 2019 ia akhirnya debut menjadi X1 yg beranggotakan 11 orang dan dikontrak selama 5 tahun, ia debut dengan lagu Flash dan album 비상:Quantum Leap yg mendapatkan sangat banyak respok positif  dari bermacam" fans di penjuru dunia. Berikut beberapa prestasi membanggkakannya debut di chart Billboard Social 50 di urutan 6 dan Emerging Artist di urutan 11 bahkan sebelum debut, Meraih piala kemenangan di SBS The Show setelah 5 hari debut, prestasi ini membuat X1 memecahkan rekor sebagai boygroup tercepat yang meraih first win di acara musik sejak debut yaitu selama 5 hari. Rekor ini sebelumnya dipegang oleh boygroup Winner yang meraih kemenangan pertama 6 hari semenjak debut dengan lagu Empty di tahun 2014, X1 berhasil memegang gelar sebagai album dengan penjualan tertinggi sebanyak lebih dari 500,000 album di minggu pertama sepanjang sejarah chart Hanteo, menjadi boy group pertama yg mencapai view 100M di youtube, lagu debutnya, Flash mendapatkan 11 win di music show, dll.


Namun sayangnya pada 6 Januari 2020 secara tiba" CJEnm mengumumkan  pembubaran x1 tanpa alasan yg jelas, bahkan sampai sekarang pihak terkait belum memberikan alasan mengapa x1 harus dibubarkan yg seharusnya masih 5 tahun lg. Banyak fans yg melakukan demo, dll untuk meminta kejelasan namun blm juga direspon dan hangyul sekali lagi akan debut di H&D bersama dohyon yg juga merupakan eks member x1 dengan lagu soul, dan album soulmate dan sebentar lagi akan special comebac dgn lagu umbrella yg juga sebagai lagu perpisahan dari duo ini. Lalu hangyul lagi lagi akan debut di grup terbaru MBK Ent yg masih mengumumkan lineup debut.


Selama ini hangyul dikenal sangat baik oleh banyak orang, mulai dari fans, bahkan teman" idol. Ia juga memiliki banyak teman idol dari grup lain seperti Sangyeon The Boyz, Hoshi Seventeen dll. Banyak temannya yg bilang bahwa hangyul sangat baik dan selalu merawat mereka dengan baik. Ia juga menyayangi keluarganya, dan pemilik panti asuhan bilang bahwa hangyul sering kali datang ke panti asuhan untuk menghibur anak" disana karena ia tau bagaimana rasanya menjadi seorang yatim piatu.

Senin, 07 September 2020

Stres Berbuah Manis

 Clara Allena Zalika Soeprapto / 9C / 6245

Clara Allena Zalika Soeprapto atau lebih akrab disapa Clara adalah seorang murid yang sudah sekolah di TNH dari playgroup hingga SMP. Clara menyukai beberapa mata pelajaran di sekolah dan salah satunya adalah matematika. Tentunya ada cerita yang membuat matematika menjadi salah satu pelajaran kesukaan Clara sekarang ini.

Seperti kebanyakan murid pada umumnya, Clara juga sama sekali tidak tertarik dengan matematika. Setiap pelajaran matematika, ia selalu berharap agar pelajaran itu cepat usai sehingga dia tidak perlu berpikir lagi. Akan tetapi, tekanan dari keluarga dan persaingan di sekolah membuatnya harus tetap belajar giat. 

Di kelas 3 dan 4, tekanan yang diberikan pada Clara semakin banyak. Di kelas 3, ia harus berusaha keras menghafalkan perkalian setiap hari hingga larut malam. Di kelas 3 juga Clara pertama kali harus remedi dalam ulangan matematika. Sejak saat itu Clara merasa tertekan. Selalu dimarahi jika nilainya lebih rendah dibandingkan teman-temannya dan harus belajar lebih keras lagi. Di kelas 4 pun sama, persaingan semakin ketat dan tuntutan dari keluarga juga semakin berat. Hingga tiba saatnya Clara merasa lelah dengan semua tekanan itu.

Saat Clara duduk di bangku kelas 5, ia berusaha untuk meringankan bebannya. Ia berpikir bahwa ia tidak perlu belajar terlalu giat agar dirinya tidak lelah, namun hal itu malah membawa dampak yang buruk. Clara menjadi kesulitan memahami materi yang ia terima, bahkan jika mendapat PR pun ia selalu kesulitan untuk mengerjakan. Hingga tiba saat ulangan, banyak soal yang tidak bisa Clara jawab. Akhirnya ia harus remedi. Tidak hanya sekali, ia berulang kali gagal dalam ulangan matematika. Hampir semua ulangan matematika nya gagal di kelas 5, bahkan sampai awal ia naik ke kelas 6.

Clara menjadi semakin tertekan. Selalu dimarahi di rumah, dibandingkan dengan teman-temannya, dan tuntutan lain membuat Clara jadi sering menangis bahkan stres karena masalah itu. Clara selalu merasa paling bodoh dalam matematika di antara teman-temannya. Akhirnya Clara disuruh untuk ikut les matematika. Hampir setiap hari ia bertemu dengan angka-angka itu dan Clara mulai terbiasa belajar matematika. Guru matematika nya juga menyarankan untuk selalu mengulangi materi dan rumus saat belajar. Dari situ, Clara menjadi terinspirasi untuk berusaha lebih keras. Tentunya tuntutan dari orang tua juga membuat Clara mau belajar lebih keras. 

Tiba saatnya ulangan matematika. Clara juga sudah berusaha keras untuk mendapatkan nilai yang bagus. Ia mengerjakan ulangannya dengan teliti dan mengecek jawabannya berulang-ulang agar tidak salah. Beberapa hari kemudian, ulangan matematika akhirnya dibagikan. Clara tentu sangat terkejut dan bahagia ketika mengetahui ulangan matematika nya mendapat 90. Dari kelas 5 yang nilainya 50 – 60, di kelas 6 ia dapat merubah nilainya menjadi 90. Clara merasa bahagia karena kerja kerasnya terbayar. Walaupun sempat stres dan tertekan, ia berhasil melewati semua kesulitan yang dihadapinya. Sejak saat itu Clara menjadi lebih giat belajar dan lama-kelamaan matematika menjadi salah satu pelajaran kesukaannya.

Pesan yang dapat dipetik dari cerita Clara ini adalah kita harus selalu berusaha dan pantang menyerah dalam keadaan sesulit apapun. Dengan adanya niat, usaha, kerja keras, dan selalu berdoa maka kita pasti akan mendapat hasil yang memuaskan.

Kesadaran untuk Berubah

Oleh Felicia Evangeline Yolanda | Kelas IX C | 6260 | 16

Felicia adalah anak yang sekarang sedang duduk di bangku SMP. Ia menempuh pendidikannya di SMP TNH. Sekarang Felicia adalah anak yang rajin dalam mengumpulkan tugas dan nilai ulangannya juga lumayan jika dibandingkan dengan saat ia masih kelas 1 SD. 

Pada saat Felicia baru saja lulus dari TK dan tidak mengerti sama sekali tentang adanya persaingan untuk mendapatkan peringkat saat SD. Pada saat kelas satu SD ia tidak terlalu rajin belajar dan belajar seadanya saja tanpa berusaha keras. Ia sama sekali belum mengerti bahwa di SD, banyak dari temannya yang berusaha keras belajar dan juga bersaing dengan teman lainnya untuk mendapatkan peringkat yang bagus di SD. 


Datang saatnya ketika ulangan harian untuk pertama kalinya dilaksanakan. Felicia hanya menjawab soal ulangan sebisanya saja, begitu juga dengan ulangan-ulangan yang mendatang. Ia malas berusaha keras untuk dirinya sendiri dan sangat santai.

Tibalah saat yang ditungu-tunggu semua murid dan orang tua, yaitu penerimaan rapor tengah semester. Ternyata Felicia mendapat nilai yang tidak memuaskan dan hanya mendapat peringkat 7 dikelasnya. Pada saat itulah ia merasa sedih dan kecewa dengan dirinya sendiri karena merasa gagal menjadi murid yang rajin, walaupun orang tuanya tidak pernah memaksakan untuk mendapat nilai yang bagus dan tidak pernah membandingkan Felicia dengan anak lain. 

Sejak penerimaan rapor tengah semester, ia bertekad untuk belajar lebih rajin lagi. Dia tidak lagi menjawab soal ulangannya asal-asalan dan memikirkannya baik-baik. Ia juga mengerjakan tugasnya dengan rajin dan tidak pernah telat dalam mengumpulkan tugasnya.

Penerimaan rapor kenaikan kelaspun tiba. Felicia tidak sabar ingin mengetahui nilai-nilai ulangan hariannya dan juga peringkatnya. Karena telah berusaha keras dan sungguh-sungguh, akhirnya ia pun mendapat nilai yang memuaskan dan mendapatkan peringkat ke-2 dikelasnya. Ia merasa sangat bahagia dan bangga dengan dirinya, tetapi ia tetap berusaha agar tidak menjadi sombong dan tetap rajin belajar agar nilai-nilainya tidak menurun lagi seperti yang sebelumnya. 

Pesan yang dapat kita ambil dan pelajari dari cerita inspirasi ini adalah kita tidak boleh bermalas-malasan dan tidak sungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu, karena itu akan membuat kita menyesal di kemudia hari. Selagi masih ada waktu, sebaiknya kita berusaha sungguh-sungguh untuk mendapatkan yang terbaik. Karena tidak ada kata terlambat untuk berubah dan gunakan waktu yang masih ada dengan sebaik mungkin.

UKBI SEBAGAI SARANA PENYARING DALAM ERA GLOBAL

Sabtu, 25 April 2015 guru-guru bahasa Indonesia SMP, SMA, dan SMK di Kota Mojokerto mengikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yang digelar oleh Balai Bahasa Jawa Timur. UKBI tersebut terselenggara berkat kerja sama antara Balai Bahasa Jawa Timur dengan Dinas Pendidikan Kota Mojokerto dan MGMP Bahasa Indonesia SMP, SMA, dan SMK Kota Mojokerto.

Dalam sosialisasi sebelum pelaksanaan UKBI tersebut, Amir Mahmud, Ketua Balai Bahasa Jawa Timur mengemukakan bahwa UKBI ini dilaksanakan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah RI No. 57 Tahun 2014 tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, serta Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia.

Masih menurut Amir Mahmud, kalau orang Indonesia akan kuliah atau bekerja di luar negeri, mereka harus mengikuti TOEFL (Test of English as a Foreign Language) terlebih dulu, mengapa orang asing yang akan bekerja dan kulian di Indonesia bebas masuk ke negara kita tanpa saringan. Terlebih lagi memasuki ASEAN Economic Community sekarang ini, persaingan barang dan jasa antarnegara semakin ketat. Apabila kita tidak menyaring secara ketat barang dan jasa yang akan masuk ke Indonesia, sudah pasti kita akan kalah saing. “Jangan-jangan nantinya akan banyak orang jualan sate dan jual cendol yang berasal dari luar negeri,” tambahnya.

Dalam pasal 20 ayat (1) Peraturan Pemerintah No.57 tersebut dinyatakan bahwa warga negara asing yang bekerja dan/atau mengikuti pendidikan di Indonesia atau akan menjadi warga negara Indonesia harus memiliki kemampuan berbahasa Indonesia sesuai standar kemahiran berbahasa Indonesia yang dipersyaratkan. Ini akan terlaksana jika ada kerja sama antara Departemen Tenaga Kerja, pihak imigrasi, dan instansi yang mempekerjakan tenaga asing tersebut.

Di dalam menerima tenaga kerja, Departemen Tenaga Kerja dan perusahaan pengguna tenaga kerja harus memprioritaskan penerimaan tenaga kerja Indonesia terlebih dahulu dibanding tenaga kerja asing. Tentu saja dengan tidak mengabaikan faktor profesionalitas. Ketika tenaga kerja  Indonesia tidak ada yang memenuhi syarat, barulah kita menerima tenaga kerja asing dengan persyaratan yang ketat, termasuk di dalamnya tes UKBI.

Di dalam dunia pendidikan pun seharusnya seperti itu. Untuk menerima guru dari luar negeri kita juga harus selektif. Jangan sampai pihak sekolah dengan gegabah serta merta menerima tenaga kerja asing untuk menjadi guru. Jika tidak selektif, bisa-bisa tenaga kerja asing yang bervisa wisata bisa direkrut menjadi tenaga pengajar. Ujung-ujungnya akan bermasalah dengan pihak imigrasi. Jadi, jangan asal terlihat bule.

Selain itu, masalah lain yang sering muncul terkait tenaga kerja asing adalah masalah budaya. Tenaga kerja asing, dalam dunia pendidikan khususnya, harus bisa menyesuaikan diri dengan budaya Indonesia. Jangan sampai muncul tenaga kerja asing yang menjadi guru di sekolah tetapi kurang sopan dalam berbusana. Tentu yang seperti itu justru akan memberi pengaruh buruk kepada para siswa dan hal itu tidak kita harapkan.

Dengan diberlakukannya UKBI bagi tenaga kerja asing yang akan menjadi pengajar di Indonesia, tentu ini merupakan penyaring agar tenaga kerja asing tidak terlalu mudah masuk ke Indonesia. Di sisi lain ini adalah bentuk perlindungan bagi para calon guru Indonesia yang akan masuk ke dunia pendidikan.

Kalau kita menuntut para tenaga kerja asing dengan kriteria yang tinggi, bukan berarti kita boleh santai-santai. Kita pun harus memberlakukan standar yang tinggi untuk para pendidik kita. Kalau orang luar harus ikut UKBI, kita pun harus ikut juga. Muara dari semua itu adalah agar kualitas dunia pendidikan kita tetap terjaga. Hanya orang-orang yang berkualitas yang bisa masuk sebagai pengajar.

Persaingan dalam hal kualitas tenaga kerja tersebut seharusnya tidak hanya terjadi di dalam negeri. Kita harusnya juga berusaha melakukan ekspansi untuk bekerja di luar negeri dalam posisi-posisi yang bergengsi, bukan hanya di sektor non-formal, sebagai pekerja rumah tangga.

Kembali ke masalah UKBI tadi, saat akan mengikuti UKBI tersebut, saya sebenarnya sangat penasaran ingin segera mengetahui model soalnya. Sebagai guru bahasa Indonesia, seolah ada tuntutan tersembunyi yang berlaku bahwa nilai harus bagus. Tentu akan memalukan jika orang Indonesia, sebagai guru bahasa Indonesia, tetapi nilai UKBI rendah. Dengan kata lain, para guru bahasa Indonesia ini mempunyai beban lebih ketika mereka akan mengerjakan UKBI.

Dari pengalaman saya mengikuti UKBI tersebut, barangkali hanya di bagian Merespon Kaidah, para guru bahasa Indonesia akan lebih unggul dibanding yang lain. Kalau untuk seksi mendengarkan dan membaca, tentu semua orang, tidak hanya guru bahasa Indonesia, memiliki peluang yang sama.

Sebagai sebuah alat ukur kemahiran berbahasa yang diterapkan untuk berbagai bidang dan profesi, UKBI ini tentu sangat baik. Akan tetapi, kalau UKBI tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan siswa yang dikaitkan dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai berdasarkan kurikulum, tentu tes tersebut harus disesuaikan dengan standar isi yang terdapat dalam kurikulum sekolah.


PPDB SMP TNH SUDAH BUKA, AYO DAFTAR!