Clara Allena Zalika Soeprapto / 9C / 6245
Clara Allena Zalika Soeprapto atau lebih akrab disapa Clara adalah seorang murid yang sudah sekolah di TNH dari playgroup hingga SMP. Clara menyukai beberapa mata pelajaran di sekolah dan salah satunya adalah matematika. Tentunya ada cerita yang membuat matematika menjadi salah satu pelajaran kesukaan Clara sekarang ini.
Seperti kebanyakan murid pada umumnya, Clara juga sama sekali tidak tertarik dengan matematika. Setiap pelajaran matematika, ia selalu berharap agar pelajaran itu cepat usai sehingga dia tidak perlu berpikir lagi. Akan tetapi, tekanan dari keluarga dan persaingan di sekolah membuatnya harus tetap belajar giat.
Di kelas 3 dan 4, tekanan yang diberikan pada Clara semakin banyak. Di kelas 3, ia harus berusaha keras menghafalkan perkalian setiap hari hingga larut malam. Di kelas 3 juga Clara pertama kali harus remedi dalam ulangan matematika. Sejak saat itu Clara merasa tertekan. Selalu dimarahi jika nilainya lebih rendah dibandingkan teman-temannya dan harus belajar lebih keras lagi. Di kelas 4 pun sama, persaingan semakin ketat dan tuntutan dari keluarga juga semakin berat. Hingga tiba saatnya Clara merasa lelah dengan semua tekanan itu.
Saat Clara duduk di bangku kelas 5, ia berusaha untuk meringankan bebannya. Ia berpikir bahwa ia tidak perlu belajar terlalu giat agar dirinya tidak lelah, namun hal itu malah membawa dampak yang buruk. Clara menjadi kesulitan memahami materi yang ia terima, bahkan jika mendapat PR pun ia selalu kesulitan untuk mengerjakan. Hingga tiba saat ulangan, banyak soal yang tidak bisa Clara jawab. Akhirnya ia harus remedi. Tidak hanya sekali, ia berulang kali gagal dalam ulangan matematika. Hampir semua ulangan matematika nya gagal di kelas 5, bahkan sampai awal ia naik ke kelas 6.
Clara menjadi semakin tertekan. Selalu dimarahi di rumah, dibandingkan dengan teman-temannya, dan tuntutan lain membuat Clara jadi sering menangis bahkan stres karena masalah itu. Clara selalu merasa paling bodoh dalam matematika di antara teman-temannya. Akhirnya Clara disuruh untuk ikut les matematika. Hampir setiap hari ia bertemu dengan angka-angka itu dan Clara mulai terbiasa belajar matematika. Guru matematika nya juga menyarankan untuk selalu mengulangi materi dan rumus saat belajar. Dari situ, Clara menjadi terinspirasi untuk berusaha lebih keras. Tentunya tuntutan dari orang tua juga membuat Clara mau belajar lebih keras.
Tiba saatnya ulangan matematika. Clara juga sudah berusaha keras untuk mendapatkan nilai yang bagus. Ia mengerjakan ulangannya dengan teliti dan mengecek jawabannya berulang-ulang agar tidak salah. Beberapa hari kemudian, ulangan matematika akhirnya dibagikan. Clara tentu sangat terkejut dan bahagia ketika mengetahui ulangan matematika nya mendapat 90. Dari kelas 5 yang nilainya 50 – 60, di kelas 6 ia dapat merubah nilainya menjadi 90. Clara merasa bahagia karena kerja kerasnya terbayar. Walaupun sempat stres dan tertekan, ia berhasil melewati semua kesulitan yang dihadapinya. Sejak saat itu Clara menjadi lebih giat belajar dan lama-kelamaan matematika menjadi salah satu pelajaran kesukaannya.
Pesan yang dapat dipetik dari cerita Clara ini adalah kita harus selalu berusaha dan pantang menyerah dalam keadaan sesulit apapun. Dengan adanya niat, usaha, kerja keras, dan selalu berdoa maka kita pasti akan mendapat hasil yang memuaskan.
Tulisan yang bagus. Koda-nya dibuat ke dalam paragraf tersendiri saja ya, biar jelas.
BalasHapus