Senin, 14 Desember 2020

Langkahku untuk Masa Depanku

 oleh : Felicia Evangeline Yolanda


Saya adalah seorang pelajar yang duduk di kelas 9 di SMP TNH. Saya tidak jauh berbeda dengan anak-anak seumuran saya. Saya sekolah, belajar, seperti anak-anak pada umumnya dan adakalanya saya mempunyai waktu untuk sedikit melepas penat. 

Dalam kehidupan sehari-hari, saya adalah orang yang tepat waktu dan disiplin dan itu terlihat dalam kehidupan sehari-hari saya sebagai pelajar. Saya tidak suka menunda-nunda tugas yang diberikan oleh guru. Menurut saya, jika tugas bisa diselesaikan lebih cepat, akan  lebih baik, sehingga saya bisa mengerjakan tugas-tugas yang lain dan tidak menunda-nunda untuk mengerjakan tugas yang menumpuk. Tugas yang menumpuk akan semakin membuat kita malas untuk mengerjakan dan akan menyita banyak waktu. Walaupun ini terkadang melelahkan dan terkadang juga ada rasa malas yang muncul, saya tetap melakukannya, karena jika kita ingin berhasil, ada harga yang harus dibayar. Tidak ada yang mudah dan tidak ada yang gratis, seperti yang dikatakan oleh Jack Ma. 

Dimasa pandemi seperti sekarang ini, semua jenis pembelajaran dilakukan secara daring, termasuk ulangan harian dan juga berbagai tes lainnya. Kebanyakan anak tidak belajar karena mereka berpikir mereka bisa menyontek tanpa ketahuan dan tetap bisa mendapatkan nilai yang bagus walaupun tanpa belajar. Bahkan ada dari mereka yang bepergian pada minggu-minggu ujian. Saya melakukan sesuatu yang berbeda. Saya tetap berusaha dan mempelajari semua materi dengan lengkap walaupun ujian secara online dan bisa membuka buku catatan. Bahkan saya tetap tidak berani bepergian walaupun saya sudah selesai belajar dan sudah yakin dengan apa yang saya pelajari. Saya hanya berani bepergian setelah semua ujian telah selesai dalam seminggu. Jack Ma juga pernah mengajarkan kita untuk melakukan sesuatu yang berbeda, jangan melakukan seperti yang sudah kebanyakan orang lain lakukan. 

Dalam belajar pun, saya kerap kali menemukan sesuatu yang sangat sulit dan rumit. Saya juga sering putus asa dan ingin menyerah karena saya merasa saya bukanlah orang yang pintar yang mudah memahami segalanya dengan baik dan cepat, bahkan terkadang saya adalah orang yang sulit memahami sesuatu, saya memahami semuanya dengan sangat lambat. Saya juga sering merasa minder dengan teman saya yang cepat memahami materi baru, karena saya harus berlama-lama belajar supaya saya bisa paham seperti teman saya yang lain. Saya berpikir bahwa saya hanyalah bisa bertahan karena saya pikir saya adalah orang yang tekun dan rajin. Jangan pernah menyerah walaupun kesempatan belum datang. Kalaupun nilai ujian yang keluar tidak memuaskan walaupun sudah belajar dengan baik, jangan pernah mengalahkan orang lain atau faktor-faktor di lingkungan sekitarmu. Karena itu hanya akan membuat kita tidak memiliki kesempatan dan hanya berhenti di situ saja karena kita berpikir bahwa itu bukan kesalahan kita sehingga kita tidak perlu mencoba lagi. Tetapi sebaliknya, jika kita berpikir itu murni adalah kesalahan kita, kita akan memacu diri kita untuk memperbaiki kesalahan yang kita buat. Jack Ma juga pernah berkata, “Bekerja keraslah, di setiap hari yang sulit, di setiap situasi yang rumit.”

Terakhir untuk masalah pertemanan. Jack Ma pernah membahas masalah ini, bahwa Berdasarkan pengalaman pribadi saya, berteman dengan orang-orang pintar akan lebih menguntungkan daripada berteman dengan teman yang malas. Ini bukan berarti kita memanfaatkan orang-orang pintar atau kita merendahkan yang malas atau bahkan pilih-pilih teman, tetapi pertemanan sangat mempengaruhi kita. Jika kita berteman dengan orang-orang yang lebih pintar daripada kita, kita akan terpacu untuk belajar lebih lagi supaya kita bisa seperti mereka. Kita juga akan termotivasi untuk rajin seperti mereka. Sebaliknya, saya tidak suka berteman dengan anak-anak yang malas, bukan bodoh. Tidak ada orang yang bodoh, hanya ada orang yang malas. Karena menurut pengalaman pribadi saya, teman-teman yang malas hanya akan menghambat kemajuan kita. Mereka tidak mau mengerjakan tugas kelompok yang seharusnya menjadi bagian mereka, sehingga hanya saya yang akan mengerjakan semuanya dan tugas pribadi saya menjadi terbengkalai. Bahkan juga mereka kerap kali memanfaatkan kita sebagai temannya untuk meminta contekan dan menyalin tugas yang sudah susah-susah kita kerjakan sendiri. Mereka tidak bertanya kenapa jawabannya bisa seperti itu, mereka hanya menyalin saja tugas yang sudah susah-susah kita buat sendiri. Saya pikir hal ini hanya akan membuat kita lelah, repot dan menjadi beban saja, karena harus mengerjakan semua tugas kelompok dan kita akan merasa bersalah jika tidak memberi jawaban pada teman kita yang malas. Inilah mengapa berteman dengan orang pintar lebih menguntungkan dan tidak akan menghambat kemajuan kita.

 

Sebelum dikumpulkan di sini, tulisan ini pernah diposting DI SINI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PPDB SMP TNH SUDAH BUKA, AYO DAFTAR!