oleh : Felicia Evangeline Yolanda
Saya adalah seorang pelajar yang
duduk di kelas 9 di SMP TNH. Saya tidak jauh berbeda dengan anak-anak seumuran
saya. Saya sekolah, belajar, seperti anak-anak pada umumnya dan adakalanya saya
mempunyai waktu untuk sedikit melepas penat.
Dalam kehidupan sehari-hari, saya adalah orang yang tepat
waktu dan disiplin dan itu terlihat dalam kehidupan sehari-hari saya sebagai
pelajar. Saya tidak suka menunda-nunda tugas yang diberikan oleh guru. Menurut
saya, jika tugas bisa diselesaikan lebih cepat, akan lebih baik, sehingga
saya bisa mengerjakan tugas-tugas yang lain dan tidak menunda-nunda untuk
mengerjakan tugas yang menumpuk. Tugas yang menumpuk akan semakin membuat kita
malas untuk mengerjakan dan akan menyita banyak waktu. Walaupun ini terkadang
melelahkan dan terkadang juga ada rasa malas yang muncul, saya tetap
melakukannya, karena jika kita ingin berhasil, ada harga yang harus dibayar.
Tidak ada yang mudah dan tidak ada yang gratis, seperti yang dikatakan oleh
Jack Ma.
Dimasa pandemi seperti sekarang ini, semua jenis
pembelajaran dilakukan secara daring, termasuk ulangan harian dan juga berbagai
tes lainnya. Kebanyakan anak tidak belajar karena mereka berpikir mereka bisa
menyontek tanpa ketahuan dan tetap bisa mendapatkan nilai yang bagus walaupun
tanpa belajar. Bahkan ada dari mereka yang bepergian pada minggu-minggu ujian.
Saya melakukan sesuatu yang berbeda. Saya tetap berusaha dan mempelajari semua
materi dengan lengkap walaupun ujian secara online dan bisa membuka buku
catatan. Bahkan saya tetap tidak berani bepergian walaupun saya sudah selesai
belajar dan sudah yakin dengan apa yang saya pelajari. Saya hanya berani
bepergian setelah semua ujian telah selesai dalam seminggu. Jack Ma juga pernah
mengajarkan kita untuk melakukan sesuatu yang berbeda, jangan melakukan seperti
yang sudah kebanyakan orang lain lakukan.
Dalam belajar pun, saya kerap kali menemukan sesuatu yang
sangat sulit dan rumit. Saya juga sering putus asa dan ingin menyerah karena
saya merasa saya bukanlah orang yang pintar yang mudah memahami segalanya
dengan baik dan cepat, bahkan terkadang saya adalah orang yang sulit memahami
sesuatu, saya memahami semuanya dengan sangat lambat. Saya juga sering merasa
minder dengan teman saya yang cepat memahami materi baru, karena saya harus berlama-lama
belajar supaya saya bisa paham seperti teman saya yang lain. Saya berpikir
bahwa saya hanyalah bisa bertahan karena saya pikir saya adalah orang yang
tekun dan rajin. Jangan pernah menyerah walaupun kesempatan belum datang.
Kalaupun nilai ujian yang keluar tidak memuaskan walaupun sudah belajar dengan
baik, jangan pernah mengalahkan orang lain atau faktor-faktor di lingkungan
sekitarmu. Karena itu hanya akan membuat kita tidak memiliki kesempatan dan
hanya berhenti di situ saja karena kita berpikir bahwa itu bukan kesalahan kita
sehingga kita tidak perlu mencoba lagi. Tetapi sebaliknya, jika kita berpikir
itu murni adalah kesalahan kita, kita akan memacu diri kita untuk memperbaiki
kesalahan yang kita buat. Jack Ma juga pernah berkata, “Bekerja keraslah, di
setiap hari yang sulit, di setiap situasi yang rumit.”
Terakhir untuk masalah pertemanan. Jack Ma
pernah membahas masalah ini, bahwa Berdasarkan pengalaman pribadi saya,
berteman dengan orang-orang pintar akan lebih menguntungkan daripada berteman
dengan teman yang malas. Ini bukan berarti kita memanfaatkan orang-orang pintar
atau kita merendahkan yang malas atau bahkan pilih-pilih teman, tetapi
pertemanan sangat mempengaruhi kita. Jika kita berteman dengan orang-orang yang
lebih pintar daripada kita, kita akan terpacu untuk belajar lebih lagi supaya
kita bisa seperti mereka. Kita juga akan termotivasi untuk rajin seperti
mereka. Sebaliknya, saya tidak suka berteman dengan anak-anak yang malas, bukan
bodoh. Tidak ada orang yang bodoh, hanya ada orang yang malas. Karena menurut
pengalaman pribadi saya, teman-teman yang malas hanya akan menghambat kemajuan
kita. Mereka tidak mau mengerjakan tugas kelompok yang seharusnya menjadi
bagian mereka, sehingga hanya saya yang akan mengerjakan semuanya dan tugas
pribadi saya menjadi terbengkalai. Bahkan juga mereka kerap kali memanfaatkan
kita sebagai temannya untuk meminta contekan dan menyalin tugas yang sudah
susah-susah kita kerjakan sendiri. Mereka tidak bertanya kenapa jawabannya bisa
seperti itu, mereka hanya menyalin saja tugas yang sudah susah-susah kita buat
sendiri. Saya pikir hal ini hanya akan membuat kita lelah, repot dan menjadi
beban saja, karena harus mengerjakan semua tugas kelompok dan kita akan merasa
bersalah jika tidak memberi jawaban pada teman kita yang malas. Inilah mengapa
berteman dengan orang pintar lebih menguntungkan dan tidak akan menghambat
kemajuan kita.
Sebelum dikumpulkan di sini, tulisan ini pernah diposting DI SINI.